Selasa, 25 Januari 2011

Industri Diharapkan Dapat Bersaing Dipasar Dalam Negri Maupun Luar Negeri

KARAWANG, (MK).- Sejak diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Pengembangan Kawasan Industri, Kab. Karawang, saat ini jumlah industri di Kabupaten Karawang sebanyak 8.845 unit yang terdiri dari PMA 295 unit, PMDN 187 unit, non fasilitas 73 unit dan industri kecil 8.290 unit.

Semakin banyaknya investasi yang ditanamkan di Kabupaten Karawang, diharapkan dapat memperkokoh sinergitas antara sektor pertanian yang tangguh dan sektor industri yang maju dalam rangka memperkokoh struktur ekonomi kerakyatan. "Selain itu pembangunan industri diarahkan agar dapat menunjukan kemandirian, meningkatkan kemampuan bersaing baik di pasaran dalam negeri maupun luar negeri". Dikatakan Bupati Karawang Drs. H.Ade Swara, MH saat meresmikan PT. Chang Shin Indonesia, Selasa (25/1).

Lanjut Bupati, yang perlu mendapat perhatian dari semua pihak adalah masalah lingkungan hidup, karena masih ada perusahaan yang tidak memperhatikan dampak negatif dari pengelolaan limbah yang tidak sesuai dengan ketentuan. “Atas dasar itulah saya mengharapkan agar manajemen perusahaan dapat memperhatikan masalah limbah dengan baik dan benar sehingga tidak menjadi masalah dikemudian hari,” pesannya.

Bupati menambahkan, dirinya secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kabupaten Karawang mengucapkan selamat, atas diresmikannya pabrik PT. Chang Shin Indonesia. “Mudah-mudahan keberadaan pabrik ini dapat memberikan kontribusi yang nyata terutama bagi upaya menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat Kabupaten Karawang,” tambahnya.

Sekjen Kemenperin, Ansari Bukhari mengatakan, Indonesia merupakan salah satu produsen sepatu terbesar di dunia, yaitu berada di posisi keempat setelah China, Korea, dan Vietnam. “Hal ini tentunya sangat membanggakan, dimana nilai ekspor sepatu kita mencapai US$ 2 miliar," jelasnya

Bagi Indonesia, industri sepatu telah menjadi salah satu industri prioritas untuk dikembangkan dalam lima tahun ke depan. “Hal ini karena industri sepatu merupakan salah satu industri padat karya, dimana salah satu visi pemerintah saat ini adalah peningkatan lapangan kerja bagi masyarakat,” imbuhnya.
Saat ini terdapat 388 produsen sepatu di seluruh Indonesia, dengan total nilai investasi mencapai US$ 500 juta. Industri sepatu tersebut sedikitnya telah berhasil menyerap tenaga kerja mencapai 450 ribu orang. “Dan hari ini jumlah tersebut telah bertambah sebesar 5.600 orang dengan diresmikannya PT. Chang Shin Indonesia,” tambahnya.

Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, Mr. Kim Ho Young, dengan diresmikannya perusahaan ini, hubungan ekonomi dua Negara telah semakin kuat. Bahkan para pertemuan G-20 beberapa waktu lalau, volume perdagangan antara kedua Negara telah mencapai nilai lebih dari US$ 200 juta. “Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat di masa yang akan dating,” ujarnya.

Mr. Kim Ho Young menambahkan, saat ini terdapat 1.300 perusahaan asal Korea Selatan di seluruh Indonesia, dengan jumlah karyawan mencapai 500 ribu orang. “Industri sepatu merupakan industri terbesar kedua setelah tekstil, dimana saat ini industri sepatu Korea Selatan di Indonesia berada di posisi keenam penyumbang devisa Negara diluar Migas,” tambahnya.

Sementara itu, General Manager PT. Chang Shin Indonesia, Mr. Billy Kim menjelaskan, saat ini perusahaannya telah memiliki 1 gedung manufaktur dengan 8 line produksi. Dari delapan line tersebut, lima diantaranya telah berproduksi penuh, dan tiga lainnya masih dalam proses on the job training selama 8 minggu.
“Dengan peresmian ini, kami berharap PT. Chang Shin dapat berkembang, karyawan berkembang, dan masyarakat pun berkembang, sesuai dengan visi kami untuk mensejahterakan seluruh sumber daya manusia,” tambahnya. (*)

Senin, 24 Januari 2011

Wilayah Karawang Terdapat sejumlah Titik Rawan Bencana

KARAWANG, (MK).- Beberapa bagian wilayah Kabupaten Karawang terdapat sejumlah titik rawan bencana, khususnya bencana banjir, baik karena air pasang maupun karena curah hujan yang tinggi. Bahkan di sejumlah titik, bencana banjir rutin terjadi setiap tahun, seperti di daerah desa sedari maupun cemarajaya.


Dengan kondisi curah hujan saat ini yang terus meningkat, aparatur pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah antisipatif guna menanggulangi bencana banjir tersebut, khususnya dalam upaya mengurangi penderitaan yang dialami oleh para korban banjir.


“Untuk mengantisipasi hal tersebut, kita perlu memetakan secara tepat wilayah-wilayah yang merupakan daerah rawan bencana,” Dikatakan Bupati Rapat Antisipasi Bencana Tahun 2011 di Gedung Singaperbangsa Lt. III. Rapat yang dipimpin oleh Bupati Karawang, H. Ade Swara, dihadiri oleh Wakil Bupati, Kapolres Karawang, Dandim 0604/Karawang, dan Kepala Kejaksaaan Negeri, Senin (24/1).


Menurut Bupati, hal ini karena pemetaan wilayah yang tepat dapat memudahkan sekaligus mengoptimalkan upaya kita dalam penanggulangan bencana. “Oleh karena itu, para camat dan kepala desa yang merupakan ujung tombak pemerintah di daerah, diharapkan dapat memberikan data-data yang tepat mengenai daerah rawan bencana di wilayah masing-masing, serta menyiapkan lokasi evakuasi bagi para korban banjir,” imbuhnya.


Bupati melanjutkan, hal lain yang perlu diantisipasi dalam penanggulangan bencana adalah kesiapan kita saat bencana tersebut datang. Kebutuhan obat-obatan, pangan, air bersih, tenda, serta posko bencana dan dapur umum merupakan elemen vital yang harus siap tatkala bencana terjadi. “Selain itu, alat komunikasi, evakuasi, dan kebutuhan personil pun harus diantisipasi sejak dini, sehingga mereka senantiasa siap saat dibutuhkan,” pesannya.


Di sisi lain, lanjut Bupati, sebagai daerah pertanian, bencana banjir yang terjadi di kab. Karawang tidak hanya melanda kawasan pemukiman warga, melainkan juga turut menyebabkan kerusakan di sawah-sawah. Pemetaan wilayah sawah rawan banjir, serta kondisi dan masa tanam padi di sawah tersebut merupakan elemen penting yang harus segera diinventarisir. “Dengan demikian kebutuhan bibit pasca bencana yang diperlukan untuk mengganti sawah-sawah yang rusak dapat diketahui,” tambahnya.


Sementara itu, Kepala Kantor Kesbang Pol Linmas Kab. Karawang, Sujana Ruswana menambahkan, bencana yang rutin terjadi di Kab. Karawang tidak hanya banjir, melainkan juga air pasang, tsunami, luapan air sungai, angin puting beliung, orang tenggelam, longsor, serta pencemaran industri. Untuk itu, pihaknya telah menyusun peta wilayah rawan bencana di Kab. Karawang. “Dari 30 kecamatan yang ada di Kab. Karawang, 21 kecamatan diantaranya termasuk dalam kategori rawan bencana,” tambahnya. (*)




Dede Yusuf Mundur sebagai calon MPP PAN Jabar.

Sebagian di antaranya minta agar panitia Muswil menghadirkan Dede Yusuf ke arena Muswil, agar peserta mengetahui secara jelas alasan dia mundur. Tetapi, akhirnya ditolak, karena dipandang tidak perlu.

Terkait kasus Dede Yusuf, Edi Darnadi setelah terpilih menjadi Ketua PAN Jabar mengatakan, sebenarnya dirinya berharap Dede Yusuf bisa bergabung dengan PAN Jabar. Hal itu akan dia komunikasikan dengan yang bersangkutan dan dengan Hatta Rajasa.

Sementara itu, Ketua Panitia Pengarah Muswil Yana Ismayana mengatakan, selain program kerja, telah disusun juga rekomendasi ke luar. Agenda disusun dalam program kerja politik ke depan, PAN harus memenangkan pemilihan gubernur 2013, lalu meraih suara 15 persen dalam pemilu legislatif.

Ketua Fraksi PAN di DPRD Jabar Sukmana mengatakan, menyambut baik atas terpilihnya Edi Darnadi sebagai Ketua PAN Jabar menggantikan Muhammad Adib Zain. Pihaknya siap bekerja sama secara erat dengan ketua terpilih, sehingga bisa membawa kemajuan untuk daerah Jabar.

Usai penutupan muswil, Edi didampingi sekretaris panitia muswil Ijang Faisal dan lainnya, melakukan silaturahmi dengan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jabar Prof. Dr. Mahmud Safe’i di kantor Muhammadiyah. “Silaturahmi ini bertujuan baik, karena PAN memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dari Muhammadiyah. Rencananya, juga Pak Edi akan bersilaturahmi dengan para tokoh Jabar dan lainnya,” ujar Ijang.

Ketua DPD PAN Kab. Ciamis Heri Dermawan mengatakan, sosok Edi Darnadi benar-benar menjadi harapan besar kader PAN untuk memajukan partai ini. Tidak heran, jika dalam proses pemilihan berlangsung secara aklamasi. “Saya harapkan kepengurusan baru di bawah Pak Edi Darnadi memang mencerminkan pembaharuan, serta soliditas. Pak Edi harus bisa menyatukan semua potensi yang ada, agar PAN utuh,” ujarnya. (*)

Edi Darnadi Terpilih Menjadi Ketua PAN Jabar


"Karena sebagian besar peserta meminta Pak Edi maju, maka akhirnya pemilihan dilakukan secara aklamasi," kata Buyung ketua panitia Musyawarah Wilayah (Muswil) Ke-3 PAN Jabar, Senin (24/1).

Edi Darnadi sendiri menyatakan siap atas keputusan memilih dirinya menjadi Ketua PAN Jabar. Edi berharap bisa membesarkan PAN ke depan serta menyatukan semua kekuatan yang ada di tubuh partai.(*)