
KARAWANG, (MK).- Ada yang menarik dari pengakuan para mantan napi yang pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA “Warung Bambu” Karawang. Disana segala kebutuhan napi dapat terpenuhi asalkan ada uang, termasuk kebutuhan biologis. Semuanya bisa diatur dan itu sudah berlangsung lama. Demikian dikatakan oleh salahsatu mantan napi yang belum lama bebas.
Mantan napi yang tidak mau disebutkan namanya kepada “MK” mengungkapkan, didalam Lapas semua fasilitas tersedia, tinggal tergantung kemampuan para napi. “Untuk kamar misalnya apabila ingin mendapatkan kamar yang nyaman, napi tinggal pesan dan itu tersedia dengan harga sewa yang sudah ditentukan, ada yang murah dan ada juga yang mahal,” ungkapnya.
Masalah tindak kekerasan antar napi masih sering terjadi, hal itu biasanya dilakukan oleh penghuni lama terhadap napi yang baru masuk. Perlakuan kekerasan tersebut dilakukan untuk melakukan upaya balas dendam, karena begitulah kehidupan di dalam Lapas dan sudah membudaya dalam kehidupan napi.
Selain upaya balas dendam, kekerasan juga dilakukan untuk mendapatkan uang, karena para napi didalam Lapas mempunyai beban untuk membayar sewa kamar dan kewajiban membayar listrik. “bagi napi yang baru masuk kalau ada uang selamat, kalau tidak ada ya bebek belur,” ucapnya.
Untuk mencari kebenaran tentang hal itu “MK” mencoba menghubungi beberapa keluarga napi yang masih menjalani hukuman. Dari pengakuannya keluarga napi membenarkan adanya hal tersebut. Untuk memenuhi kewajibannya para napi biasanya meminta di kirim pulsa.
Beberapa napi yang berhasil dihubungi mengaku, pulsa tersebut digunakan untuk membayar sewa kamar, listrik dan kebutuhan lainnya. Dalam wawancaranya napi yang masih menjalani hukuman itu meminta agar tidak menyebut namanya dalam pemberitaan. Karena kalau diketahui dirinya memberikan informasi terkait hal tersebut, ia akan menanggung akibat dari pemberitaan tersebut, pintanya.
Selain itu juga, berdasarkan pengakuan para mantan napi yang yang bebas bersyarat mengaku ketika mengajukan permohonan Pembebasan Bersyarat (PB) keluarganya harus mengeluarkan biaya yang besarnya minimal antara satu juta keatas tergantung perkara dan siapa yang memohonnya.
Terkait hal tersebut “SJB” berusaha menghubungi Kepala Lapas “Warung Bambu” namun tidak berhasil. Menurut keterangan petugas jaga Kalapas sedang tidak ada ditempat. (*)