Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2011 memberikan kesempatan kepada siswa pada sekolah berakreditasi C untuk mengikuti SNMPTN melalui jalur undangan yang sebelumnya hanya dapat diikuti sekolah berakreditasi A dan B.
"Kesempatan ini diberikan kepada sebanyak 10 persen siswa yang memiliki prestasi akademik terbaik di sekolahnya," kata Rektor IPB Herry Suhardiyanto selaku Ketua Umum Panitia SNMPTN 2011 didampingi Rektor Universitas Andalas Musliar Kasim selaku Ketua Majelis Rektor PTN dalam jumpa pers di Jakarta.
Herry menyatakan sebelumnya jalur undangan diprioritaskan bagi siswa kelas 12 pada sekolah berakreditasi A dan B yang duduk di peringkat 25 persen terbaik.
Kebijakan baru ini mengakomodasi masukan dari para kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa termasuk insan pers selama kegiatan sosialisasi.
Ia mengatakan, jumlah persentase kuota siswa berprestasi yang diperkenankan untuk mengikuti seleksi ujian SNMPTN 2011 dari masing-masing sekolah berdasarkan tingkat akreditasinya, yakni sekolah akreditasi A (kelas akselerasi) diperbolehkan mendaftarkan siswa berprestasinya sebanyak 100 persen, akreditasi A (RSBI/Unggulan) sebanyak 75 persen, akreditasi A (Reguler) sebanyak 50 persen, akreditasi B sebanyak 25 persen dan akreditasi C sebanyak 10 persen.
Untuk SNMPTN 2011 ini, kuota yang disediakan sebanyak 165.034 kursi. SNMPTN akan diikuti 60 PTN seluruh Indonesia.
Untuk jalur undangan disediakan kuota sebanyak 53.850 kursi atau 33 persen. Sedangkan jalur ujian tulis sebanyak 111.184 kursi atau 67 persen.
"Meskipun sudah diberitakan jatah persentase pendaftarannya seperti itu, namun mereka yang mendaftar belum tentu diterima semua. Rektor akan tetap melakukan seleksi. Misalnya di kelas ada 30 siswa, 75 persen berarti sekitar 20 orang. Jika ada yang tidak mau, maka siswa urutan ke 21 atau 22 tidak bisa menggantikan siswa yang tidak mau tersebut. Itu juga berlaku bagi sekolah reguler, akreditasi B dan C," ujarnya.
Herry yang juga selaku Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan kompetisi dilakukan secara terbuka. Artinya, siswa dari kelas akselerasi, RSBI, regular, akreditasi B dan C akan bersaing memperebutkan tempat di masing-masing program studi (prodi).
Tidak ada pemisahan seleksi antara sekolah-sekolah tersebut. "Kompetisinya tergantung prodi yang diminati. Itu ada di daftar masing-masing rektor. Kalau biaya pendidikan kewenangan ke rektor masing-masing. Kalau IPB, apakah undangan atau tertulis bahkan Ujian Talenta Masuk (UTM), sama," katanya.
Dijelaskannya setiap kepala sekolah dituntut lebih aktif mengunduh profil sekolahnya. Nantinya, setiap sekolah mendapatkan kuota berapa siswa yang bisa mengajukan.
Siswa kemudian membayar uang pendaftaran dan mendapatkan pin. Dengan pin tersebut siswa bisa mengakses data diri. "Sedangkan siswa yang tidak mampu biaya pendaftaran ditanggung APBN," katanya.
Herry menambahkan dengan sistem pendaftaran dalam jaringan (online) membuka peluang bagi seluruh sekolah, termasuk dari daerah terpencil.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 34/2010 mekanisme penerimaan mahasiswa baru PTN 2011 dilakukan dengan pola seleksi nasional melalui jalur ujian tertulis/keterampilan dan jalur undangan.
Sedangkan tahun 2010 SNMPTN hanya dilaksanakan melalui ujian tertulis/keterampilan. Adapun syarat sekolah yang dapat mengikuti jalur undangan adalah telah berakreditasi A, B, atau C dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan atau terdaftar pada basis data SNMPTN 2010.
Informasi awal mekanisme penerimaan mahasiswa baru melalui jalur undangan dapat dilihat pada laman www.snmptn.ac.id. Pendaftaran SNMPTN jalur undangan pada 1 Februari-12Maret 2011. Pengumuman pada 18 Mei 2011. Adapun registrasi mahasiswa baru pada 31 Mei dan/atau 1 Juni 2011.
Pendaftaran dapat dilaksanakan melalui laman http://undangan.snmptn.ac.id dengan mekanisme pembayaran melalui Bank Mandiri. (*)